Jenis Hewan Terakhir dari Spesies yang Diambang Kepunahan
Setiap spesies memiliki wakil anggota terakhir yang masih hidup dari jenisnya sebelum ia punah.
Ada sejumlah faktor penyebab mengapa hewan nyaris atau bahkan sudah punah. Bisa disebabkan oleh kondisi alam, faktor biologis dan ulah manusia.
Walaupun beberapa hewan langka tinggal di wilayah yang terpencil, tak banyak orang yang ingin memburu hewan-hewan tersebut untuk memenuhi kepentingannya sendiri. Namun, tidak semua tempat terpencil dan strategis tersebut bisa dijamah oleh orang banyak.
Dilansir, terdapat beberapa hewan paling terkenal yang menandakan akhir zaman mereka.
1. Benjamin si Harimau Tasmania
Harimau Tasmania di antara spesies langka yang punah pada abad ke-20. Marsupial karnivora terbesar di zaman modern, mereka menyerupai anjing dengan garis-garus hitam harimau dan kantong kanguru.
Jumlah harimau tasmania berkurang akibat perburuan, penyakit, dan hilangnya habitat setelah kolonisasi Australia. Benjamin, harimau tasmania yang menjadi akhir dari spesiesnya.
Benjamin tinggal di Kebun Binatang Hobart di Tasmania dari tahun 1933 hingga 1936. Benjamin ditangkap di liar dan mati dalam beberapa tahun.
2. Booming Ben, Heath Hen
Kepunahan Heath hen terjadi di akhir upaya pelestarian dengan susah payah, yang membuat kisahnya semakin tragis.
Setelah habitatnya diubah oleh penjajah, subspesies ayam betina dari ayam padang rumput yang lebih besar telah menghilang dari timur laut AS pada tahun 1870.
Tersisa burung terakhir yang tinggal di Martha's Vineyard, Massachusetts. Para konservasionis tidak memberikan spesies ini mati, mereka membuat cagar alam untuk populasi. Pada rahun 1916 jumlah mereka meningkat dari 100 menjadi 2000.
Tidak lama kemudian, peningkatan spesies itu musnah saat kebakaran hutan, yang membuat ratusan ayam mati. Meskipun ada upaya untuk membangun kembali kelompok tersebut, pada tahun 1929 hanya tersisa satu ayam jantan yang bernama Booming Ben dan tahun 1932 sudah tidak terlihat lagi.
3. Martha, Passenger Pigeon
Jauh sebelum Martha, passenger pigeon adalah burung yang melimpah di Amerika utara. Terbang dengan kawan ratusan juga dan melampaui matahari selama berjam-jam pada suatu waktu.
Pada pergantian abad ke-20, populasi mereka menyusut dari sekitar 6 miliar menjadi hanya beberapa spesimen penangkaran. Akibat deforestasi dan perburuan hewan memicu penurunan dramatis mereka. Martha hidup selama 29 tahun dan meninggal pada tahun 194, yang berarti menandai akhir dari jenisnya. Saat ini tubuhnya berada Washington, D.c karena pas kematiannya langsung di tempatkan di atas es.
4. Celia, Pyrenean Ibex
Mayat Cilean ditemukan di Spanyol pada tahun 2000, ahli biologi menyatakan bahwa pyrenean ibex punah setelah bertahun-tahun mendapat tekanan perburuan dan persaingan dari ternak domestik.
Para ilmuwan berhasil mengkloning Celia pada tahun 2003, hal ini menandai pertama kalinya suatu spesies dibawa kembali dari kepunahan. Tetapi, upaya ini hanya beberapa menit karena ada cacat paru-paru.
5. Turgi, Siput Pohon Polinesia
Pemukim membawa siput tanah raksasa Afrika ke Kepulauan Pasifik pada awal abad ke-20 untuk digunakan sebagai ornamen halaman, populasi lokal Partula turgida menderita.
Jenis siput karnivora yang berbeda kemudian diperkenalkan dalam upaya untuk mengendalikan spesies invasif, tetapi rencana itu menemui jalan buntu ketika siput mulai memakan siput pohon Polinesia alih-alih target yang dimaksudkan.
Turgi meninggal pada tahun 1996 dalam sebuah kotak plastik di Kebun Binatang London.
Tidak ada komentar untuk " Jenis Hewan Terakhir dari Spesies yang Diambang Kepunahan"
Posting Komentar