Game Fighting League of Legends Dikonfirmasi akan Menjadi Game Free-to-Play

Terbilang sudah cukup lama sejak terakhir kali informasi mengenai Project L, game fighting garapan Riot Games yang berlatar di semesta League of Legends, terdengar. Fakta bahwa game tersebut masih menggunakan “working title” menjadi indikasi bahwa pengembangannya memang tidak berjalan begitu cepat. Meskipun begitu, Riot tetap berusaha untuk memberi update terkait game tersebut seperti baru-baru ini, di mana mereka mengungkap bahwa proyek tersebut akan mengadopsi salah satu formula sukses mereka.

Alasan Game Fighting League of Legends menjadi Game Free-to-Play

Dalam video dev diary terbaru, Tom Cannon selaku produser eksekutif menyebut bahwa proyek ii akan dirilis sebagai game free to play, dengan tujuan untuk “menghilangkan sebanyak mungkin batasan” dari para pemain yang ingin menikmati game tersebut. Tidak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa game fighting mereka ini akan mengusung skema monetisasi yang “menghargai” baik waktu maupun dompet pemain.

Bagi mereka yang tidak sabar dengan game 2D itu, Cannon mengatakan bahwa tim pengembangan saat ini sedang menyelesaikan pengerjaan mekanisme inti dari game tersebut. Ia menjelaskan jika sebagian besar anggota tim pengembangan telah beralih ke pengerjaan fitur seperti “competitive play” dan “social system”, disamping melakukan pengembangan lebih lanjut untuk roster karakter.

Illaoi Dikonfirmasi Jadi Champion Terbaru yang Bergabung dalam Game

Bersama dengan itu, Cannon juga memperkenalkan Illaoi sebagai champion selanjutnya yang bakal hadir ke Project L. Champion dengan julukan “Kraken Priestess” itu bakal bergabung dengan lima champion yang sebelumnya telah dikonfirmasi yaitu Ahri, Darius, Ekko, Jinx dan Katarina.

Sayangnya, Riot hingga kini masih belum membeberkan detail lebih jelas mengenai kapan game tersebut bakal dirilis, namun Cannon berjanji jika akan ada satu lagi update informasi terkait game garapannya di akhir tahun ini.